Perum Perusahaan Film Negara (PPFN) kembali akan memproduksi film Si Unyil berformat animasi yang terdiri dari 13 episode. Untuk produksi film animasi yang dulunya berupa film boneka membutuhkan biaya hingga Rp7,8 miliar. Anggaran yang cukup besar ini akan dibantu oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebagai perusahaan telekomunikasi pelat merah.
TLKM sendiri menyatakan siap membiayai produksi film ini selama satu musim atau sekitar 13 episode dengan durasi 22 menit per episode. Biaya yang dibutuhkan setiap episodenya PPFN membutuhkan Rp500 juta hingga Rp600 juta.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Kamis (17/02), saham TLKM ditutup anjlok 0,6 persen pada posisi 3315 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 3335. Saham kemarin bergerak dalam kisaran 3355-3295 dengan valuasi perdagangan saham mencapai Rp314 miliar lebih.
Pergerakan saham secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat perdagangan kemarin terpantau gagal untuk rally dengan indikator MA masih naik dan indikator Stochastic flat di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak datar yang menunjukan pergerakan TLKM rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target support ada di 3285 dan resisten di 3375.
Lens Hu/VMN/VB/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asidoe Situmorang