Harga kakao berjangka ICE Futures menguat pada akhir perdagangan Selasa dinihari (23/02). Kenaikan harga kakao terpicu kekhawatiran gangguan produksi kakao di Pantai Gading.
Petani kakao Pantai Gading dikuatirkan akan cuaca panas, cuaca kering yang berlanjut selama sebagian besar pekan lalu bisa mengurangi produksi tanaman kakao.
Musim kemarau di penghasil kakao utama dunia berlangsung dari pertengahan November sampai Maret, tetapi bergantung pada hujan pertengahan untuk membantu pengembangan tanaman pada April sampai September untuk pertengahan tanaman.
Tanaman di sebagian besar wilayah, sedang rusak oleh kekeringan. Di wilayah pusat-barat Daloa, yang menghasilkan seperempat dari produksi nasional Pantai Gading, petani mengatakan kekeringan telah mendorong penyebaran kebakaran semak yang telah merusak banyak tanaman.
Albert Zue, petani Daloa, mengatakan pohon-pohon tidak lagi memiliki daun dan telah melemah.
“Bahkan jika hujan mulai turun minggu ini, sebagian besar biji pertengahan tanaman ini tidak mungkin besar atau berkualitas baik,” tambahnya.
Di wilayah barat Soubre, di jantung sabuk kakao, petani melaporkan cuaca sangat panas dan tidak ada hujan.
Di wilayah selatan Divo, petani mengatakan bahwa mereka tidak lagi mengharapkan kacang berkualitas karena hujan telah begitu langka.
Kondisi pertumbuhan serupa dilaporkan di daerah selatan Aboisso, Agboville dan Tiassale, di wilayah barat Gagnoa dan di wilayah timur Abengourou.
Di akhir perdagangan Selasa dini hari harga kakao berjangka kontrak Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 22 dollar atau 0,77 persen pada posisi 2.879 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat dengan perkiraan masih adanya kekuatiran hambatan produksi di negara-negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 2.930 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.980 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 2.830 dollar dan 2.780 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang