Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (24/02), harga batubara Rotterdam turun tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Selasa setelah Menteri Perminyakan Saudi Ali Al-Naimi mengesampingkan pemotongan produksi. Naimi menyatakan negara produsen minyak diharapkan akan bertemu pada bulan Maret untuk bernegosiasi terkait penghentian produksi, tetapi penurunan produksi tidak akan terjadi.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Februari 2016 ditransaksikan pada posisi 38,40 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah minggua AS oleh EIA yang diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Jika ini terealisir akan semakin meningkatkan sentimen negatif kekenyangan pasar global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan sentimen negatif kekenyangan persediaan minyak mentah yang akan melemahkan minyak mentah. Namun bisa terangkat jika kesepakan pemotongan produksi oleh produsen minyak OPEC dan non-OPEC mencapai hasil yang final. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 43,50 dollar dan support kedua di level 43,00 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 44,50 dollar dan 45,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang