Harga Gula ICE Melonjak 9% Tertinggi 22 Tahun, Terpicu Kenaikan Defisit Produksi

553

Harga gula berjangka ICE di bursa New York melonjak ke tertinggi 22 tahun pada penutupan perdagangan Rabu dini hari (24/02). Adapun melonjaknya harga gula terpicu sentimen defisit produksi gula mengatasi permintaan yang diperkirakan meningkat.

Kenaikan harga gula terjadi setelah Sugar Organization International pada Selasa merilis perkiraan baru yang lebih bullish untuk pasokan dan permintaan keseimbangan tahun ini untuk gula.

Organisasi itu mengatakan mereka memperkirakan permintaan untuk gula melebihi pasokan baru sebesar 5 juta ton dibandingkan 3.5 juta ton estimasi pada bulan Desember dengan produksi dunia turun 2,5% dari tahun lalu sementara konsumsi diperkirakan akan meningkat 1,8%.

Perubahan itu bukan kejutan bagi pasar dengan beberapa perusahaan juga telah meningkatkan perkiraan mereka dengan cara yang sama dalam beberapa pekan terakhir.

Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 ditutup naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 1,14 sen atau setara dengan  8,93 persen pada posisi 13,90 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran defisit dan hambatan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 14,50 sen dan 15,00 sen. Sedangkan level Suport yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  13,50 sen dan 13,00 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here