Harga timah di bursa Malaysia menguat pada perdagangan Rabu (24/02). Kenaikan signifikan harga timah terdorong peningkatan impor timah Tiongkok.
Data terbaru statistik pabean resmi yang dirilis oleh Tiongkok kemarin mengungkapkan impor bijih timah dari Myanmar pada bulan Januari melonjak ke rekor sepanjang masa pada 72.436 ton (berat kotor), sebuah peningkatan 239% secara tahunan. Angka ini juga merupakan kenaikan 66% dari 43.531 ton yang diimpor pada bulan Desember.
Dilaporkan bahwa peningkatan itu merupakan hasil dari dua faktor kunci, yang pertama bahwa produksi dari area tambang baru di Myanmar Wa County telah meningkat. Hal ini diyakini bahwa 70 – 80% dari ekspor bijih timah Januari Myanmar ke Tiongkok berasal dari area baru ini, yang memulai proses pengiriman bijih timah gradasi 7 – 8% pada semester kedua 2015, mengimbangi penurunan di daerah produksi asli di Wa, yang telah banyak dimanfaatkan selama dua tahun terakhir.
Faktor kedua adalah reli di harga timah domestik Tiongkok di paruh kedua Januari, yang mendorong ekspor stok produsen bijih timah disimpan di gudang di kota perbatasan Pangkham. Hal ini dimengerti bahwa gudang ini sekarang hampir kosong dan karena itu penjualan persediaan akan mampu memberikan dukungan yang sama untuk volume ekspor ke depan.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami lonjakan siang ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.950 dollar per ton, naik sebesar 180 dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan berpotensi melemah dengan potensi pelemahan bursa global dan penurunan harga minyak mentah yang dapat menimbulkan kekuatiran penurunan permintaan timah. Harga timah mencoba menghadapi level Support di posisi 15.750 dollar dan 15.550 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan harga timah akan menghadapi level Resistance di 16.150 dollar dan 16.350 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang