Jelang akhir perdagangan saham sesi terakhir hari Jumat (26/02), pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melonjak signifikan meskipun secara fundamental kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun 2015 lalu dilaporkan buruk sekali dibandingkan dengan tahun 2014. Secara teknikal perdagangan sebelumnya saham INCO sudah menemukan pijakan kuat untuk meneruskan trend bullish yang sempat terbentuk pada perdagangan 2 pekan lalu.
Emiten tambang nikel swasta di tanah air ini memiliki kinerja keuangan yang buruk sepanjang tahun 2015 jika dari kinerja tahun 2014 dikarenakan anjloknya harga nikel tanah air tahun lalu. Laba perusahaan yang memiliki induk di Brasil ini menurun hingga 70 persen lebih, dari US$172,27 juta menjadi US$50,5 juta setara atau sekitar Rp696,71 miliar.
Buruknya kinerja keuangan perusahaan disebabkan turunnya pendapatan perusahaan serta sedikitnya turun beban usaha. Pendapatan 2015 US$789,74 juta sedangkan tahun sebelumnya US$1,03 miliar. Beban usaha turun 20% menjadi US$11,56 juta dari tahun sebelumnya US$14,46 juta.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Jumat (17/02), saham INCO dibuka flat pada posisi 1490 dari penutupan perdagangan sebelumnya. Saham hari ini bergerak dalam kisaran 1590-1480 dengan volume perdagangan saham mencapai 154 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO sejak awal pekan terus terkoreksi dan akhirnya temukan pijakan untuk rally pada indikator MA bergerak naik dengan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah .
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik engan +DI yang bergerak datar menunjukan pergerakan INCO dalam penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan depan pada target level support di level 1434 hingga target resistance di level 1610.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang