Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (27/02), harga batubara Rotterdam turun tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah akhir pekan ditutup melemah pada perdagangan berombak Sabtu dinihari (27/02), dengan tarik menarik sentimen kekenyangan pasokan global dengan berbagai sentimen bullish lainnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Tergerus Lemahnya Permintaan Eropa
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April ditutup turun 29 sen, atau 0,88 persen pada $ 32,78 per barel, namun masih berhasil bukukan kenaikan sekitar 3 persen untuk minggu ini.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 35,12 per barel, turun 17 sen dari penutupan terakhir mereka, tetapi sempat naik menjadi $ 37 pada awal sesi, tertinggi sejak 5 Januari Untuk minggu ini, Brent bukukan kenaikan sekitar 7 persen.
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Mei 2016 turun di posisi 43,10 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,05 dollar atau setara dengan -0,12 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Maret 2016 ditransaksikan pada posisi 35,00 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan sentimen negatif kekenyangan persediaan minyak mentah yang akan melemahkan minyak mentah. Namun bisa terangkat jika kesepakan pemotongan produksi oleh produsen minyak OPEC dan non-OPEC mencapai hasil yang final. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 42,60 dollar dan support kedua di level 42,10 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 43,60 dollar dan 44,10 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang