Harga timah di bursa komoditas Malaysia turun pada sesi perdagangan Senin siang (29/02). Penurunan harga timah dipicu merosotnya bursa Shanghai menimbulkan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok.
Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok awal pekan Senin (29/02), Indeks Shanghai dibuka turun tajam, terpantau turun -90,20 poin atau -3,26 persen pada 2677.01. Pelemahan indeks Shanghai terpengaruh hasil pertemuan akhir pekan pembuat kebijakan ekonomi negara kelompok G-20 yang berakhir dengan tidak ada tindakan koordinasi yang baru untuk memacu pertumbuhan global.
Lihat : Harga Timah Naik Terpicu Penurunan Ekspor Indonesia
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara kelompok G-20 sepakat untuk menggunakan “semua alat kebijakan – moneter, fiskal dan struktural – individual dan kolektif” untuk mencapai tujuan ekonomi kelompok, mengutip serangkaian risiko terhadap pertumbuhan dunia.
Beberapa pelaku pasar mengatakan pernyataan ringan tersebut bisa mendukung sentimen pasar, tetapi terlihat masih kurangnya rencana aksi konkrit yang disediakan untuk beberapa katalis.
Indeks Shanghai juga tertekan kinerja buruk saham produsen komoditas dan perusahaan teknologi memimpin penurunan. Indeks telah jatuh 2,7 persen pada Februari, setelah terjun 23 persen pada Januari. Pelemahan ini merupakan terlemah dalam 15 bulan.
Sampai siang ini, indeks Shanghai bergerak di zona merah, anjlok hampir 4%.
Perlambatan ekonomi Tiongkok, memicu kekuatiran investor terjadinya perlambatan ekonomi global, yang akan semakin menurunkan permintaan logam dasar, termasuk permintaan komoditas timah ini.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.950 dollar per ton, turun sebesar 80 dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan berpotensi melemah dengan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan potensi melemahnya harga minyak mentah, yang menurunkan permintaan. Harga timah akan mencoba bergerak menembus level Support di posisi 15.750 dollar dan 15.550 dollar. Akan tetapi jika berbalik rebound akan menghadapi level Resistance di 16.150 dollar dan 16.350 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang