Pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sesi pertama perdagangan awal pekan bergerak negatif setelah dibuka flat dari penguatan tertinggi 2 pekan pada perdagangan hari Jumat (29/02) pasca laporan rekor produksi kuartalan perseroan tersebut sepanjang sejarah.
Produksi nikel INCO sepanjang tahun 2015 lebih besar dari produksi tahun 2015 mencapai sebanyak 81.177 metrik ton dan secara kuartalan produksi nikel naik delapan kali dibandingkan produksi kuartal yang sama tahun 2014 dan sekaligus produksi terbesar sepanjang sejarag secara kuartalan.
Selain itu untuk volume penjualan pada tahun lalu berhasil meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 4 persen secara tahunan, namun secara kuartalan pada penjualan Q4-2015 lebih tinggi sekitar 12 persen. Dan sebagai informasi kinerja keuangan INCO sepanjang tahun 2015 mengecewakan jika dibandingkan dari kinerja tahun 2014 dikarenakan anjloknya harga nikel tanah air tahun lalu. Laba perusahaan yang memiliki induk di Brasil ini menurun hingga 70 persen lebih, dari US$172,27 juta menjadi US$50,5 juta setara atau sekitar Rp696,71 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (29/02), saham INCO dibuka flat pada posisi 1570 dari penutupan perdagangan sebelumnya. Saham hari ini bergerak negatif dengan volume perdagangan saham mencapai 42ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO alami penhuatan mingguan dengan indikator MA bergerak turun dengan indikator Stochastic naik di area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan INCO masih dalam trend pelemahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 1435 hingga target resistance di level 1610.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang