Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dini hari (04/03). Harga komoditas ini mengalami kenaikan tinggi dengan menguatnya mata uang Real Brazil. Kenaikan tersebut merupakan level tertinggi sejak 15 Januari
Dalam perdagangan terakhir, real Brasil naik 2,6% ke 3,7927 per dolar, tingkat terkuat sejak pertengahan Desember, sebagai berita lokal melaporkan bahwa skandal Petrobras bisa melebar untuk menjerat para pemimpin di negeri tersebut.
Lihat : Harga Gula ICE Naik 2% Terpicu Penurunan Produksi Negara Produsen
Kenaikan harga gula juga akibat penurunan produksi dari India, eksportir besar lain, tahun ini. Banyak pabrik gula di India telah menghentikan produksi karena kekurangan tebu.
Menurut Indian Sugar Mills Association, lebih dari 100 dari 513 pabrik gula yang mengolah tebu tahun penanaman 2015/16 sudah menghentikan produksinya pada akhir Februari.
Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,17 sen atau setara dengan 1,16 persen pada posisi 14,84 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Februari yang diindikasikan menguat. Jika hasil ini terealisir akan berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS dan pelemahan Real Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 14,30 sen dan 13,80 sen. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 15,30 sen dan 15,80 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang