Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada Jumat, didukung menurunnya produksi minyak mentah AS jatuh ke level terendah sejak November 2014.
Harga minyak mentah berjangka AS telah naik 13 sen menjadi $ 34,70 per barel, setelah menetap 9 sen di sesi sebelumnya.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 3 sen menjadi $ 37,10 per barel pada 0147 GMT setelah menetap 14 sen lebih tinggi pada sesi sebelumnya. Harga minayk mentah Brent mengakhiri minggu dengan keuntungan lebih dari 5 persen.
Sementara persediaan minyak mentah AS naik ke rekor baru 517.980.000 barel pekan lalu, produksi minyak mentah AS turun selama seminggu keenam menjadi 9.080.000 barel per hari, menurut data dari Administrasi Informasi Energi, Departemen Energi AS.
Pemotongan produksi AS memberikan dukungan harga, tetapi investor juga menunggu data ekonomi kunci AS hari Jumat untuk memberikan arahan lebih lanjut, kata Ben Le Brun, analis pasar di optionsXpress Sydney.
Hasil positif untuk keduanya, baik payrolls bulan Februari dan data pekerjaan AS, bisa menjaga momentum harga minyak yang lebih tinggi.
Persediaan minyak anggota non-OPEC diperkirakan akan turun 850.000 barel per hari tahun ini, dari 760.000 barel akan dipotong dari produksi AS.
HSBC, memperkirakan harga Brent rata-rata $ 45 per barel tahun ini, naik $ 60 pada tahun 2017 dan $ 75 setelah itu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi turun dengan masih kuatnya sentimen kekenyangan pasokan global, namun jika data tenaga kerja AS yang dirilis nanti malam terealisir menguat, akan membantu mengangkat harga minyak mentah.
Harga minyak mentah diperkirakan menembus kisaran Support $ 34,20-$ 33,70 dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 35,20-$ 35,70.
Freddy/VMV/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang