Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Selasa (08/03), dalam perdagangan flat, indeks Shanghai ditutup naik tipis 2,57 poin, atau 0,09 persen, di 2899.91. Penguatan indeks terdorong kenaikan mata uang Yuan.
Lihat : Permulaan Indeks Shanghai 8 Maret Negatif Tergerus Pelemahan Cadangan Devisa Dan Data Perdagangan
Sejak awal perdagangan pagi ini indeks Shanghai terus tertekan dengan lemahnya ekonomi Tiongkok, tercermin dari merosotnya cadangan devisa dan melemahnya data perdagangan Tiongkok.
Cadangan devisa Tiongkok turun $ 28.57 miliar pada bulan Februari, sedikit kurang dari yang diharapkan dan mengurangi dari kemerosotan Januari, menunjukkan bank sentral meningkatkan kembali intervensi untuk mendukung yuan dengan melambatnya aliran modal.
Cadangan devisa Tiongkok turun untuk bulan keempat berturut-turut, dan penurunan $ 3,2 triliun pada akhir Februari merupakan tingkat terendah sejak Desember 2011, data dari Bank Rakyat China menunjukkan Senin (07/03).
Lihat : Cadangan Devisa Tiongkok Februari Turun Terendah Sejak 2011
Ekspor Tiongkok dalam dolar AS jatuh untuk delapan bulan beruntun pada bulan Februari dari tahun sebelumnya, karena negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini terus kehilangan momentum.
Ekspor turun 25,4% dari tahun sebelumnya menyusul penurunan dari 11,2% pada bulan Januari, data dari Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan hari Selasa (08/03). Angka-angka menunjukkan bahwa pengiriman luar negeri Tiongkok, terus menyeret pada kinerja ekonomi secara keseluruhan. Angka bulan Februari untuk ekspor di bawah perkiraan rata-rata untuk penurunan 15% oleh 17 ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.
Lihat : Ekspor Februari Tiongkok Turun 8 Bulan Beruntun
Namun indeks Shanghai berhasil sedikit menguat terbantu kenaikan mata uang Yuan terhadap dollar AS. Yuan Tiongkok menguat terhadap dolar, dengan perdagangan pasangan kurs dollar AS / yuan lebih rendah 0,13 persen pada 6,5058. Sebelum pembukaan pasar, Bank Rakyat China menetapkan kurs tetap titik tengah yuan di 6,5041 terhadap dolar.
Pada akhir perdagangan bursa Shanghai, saham-saham yang naik tertinggi adalah saham China Merchants yang naik 4,64%, saham Aluminum Corporation of China naik 3,4%, saham Shanghai Petrochemical naik 2,91%, saham Offshore Oil Engineering naik 1,51%, saham China Minsheng Bank naik 1,31%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2797-2685 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2991-3094.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang