Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (08/03), IHSG bergerak retreat, turun -15,16 poin atau -0,31% pada 4816,41. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan bursa Asia yang membuat investor lokal berupaya menjual saham-saham yang menguat sebelumnya.
Lihat : IHSG 8 Maret Rebound Didukung Kenaikan Cadangan Devisa Dan Sektor Pertambangan
Burs Asia pada siang ini terpantau melemah. Semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah. Pelemahan terjadi karena pengaruh data perdagangan Tiongkok yang melemah.
Ekspor Tiongkok turun 25,4% dari tahun sebelumnya menyusul penurunan dari 11,2% pada bulan Januari, data dari Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan hari Selasa (08/03). Angka-angka menunjukkan bahwa pengiriman luar negeri Tiongkok, terus menyeret pada kinerja ekonomi secara keseluruhan. Angka bulan Februari untuk ekspor di bawah perkiraan rata-rata untuk penurunan 15% oleh 17 ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.
Lihat : Ekspor Februari Tiongkok Turun 8 Bulan Beruntun
Namun pelemahan bursa Asia tidak menyurutkan investor asing untuk tetap membeli saham-saham pertambangan, yang membuat saham pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang positif pada sesi siang ini.
Sektor Pertambangan naik 1,50%. Penguatan sektor pertambangan tersebut dengan dilaksanakannya Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahun Anggaran 2016 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu, dan pelaksanaannya mulai berjalan pekan ini.
Penandatanganan tersebut terdiri dari 24 proyek termasuk diantaranya proyek dengan nilai terbesar Proyek Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Prabumulih, Sumatera Selatan dengan nilai kontrak Rp493,5 miliar dan proyek paling strategis Proyek Pembangunan PLTS 2 MW di Manokwari dengan nilai kontrak Rp57,2 miliar. Secara keseluruhan, pada tahap III ini dilakukan penandatanganan 133 paket dengan nilai Rp3,04 triliun.
Sentimen positif tersebut mendukung investor asing berusaha melanjutkan aksi beli saham-saham di bursa Indonesia. Tercatat arus dana asing yang masuk senilai Rp. 38,28 miliar.
IHSG siang ini tertekan oleh 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang turun 1,47%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 142 saham menguat, sedangkan 131 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,96 miliar saham dengan nilai mencapai 2,91 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 171.246 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Namun dengan optimisme ekonomi Indonesia masih membuka peluang bagi investro asing melanjutkan aksi beli saham hari ini, sehinggadapat menguatkan IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4780-4750, dan kisaran Resistance 4848-4883.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang