Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Kamis (10/03) dibuka negatif, turun 16,55 poin atau 0,34 persen pada 4794,50. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking investor setelah rally bursa saham pekan lalu.
Pelemahan IHSG mengabaikan kondisi positif penguatan bursa global. Bursa Saham Wall Street ditutup lebih tinggi di akhir perdagangan dengan volume rendah Rabu, terdorong kenaikan harga minyak mentah, sementara investor menunggu keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa Kamis ini. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,21 persen, di 17,000.36, dengan kenaikan tertinggi saham Chevron. Indeks S & P 500 ditutup naik 0,51 persen, pada 1,989.26, dengan sektor energi memimpin 9 sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup naik 0,55 persen, pada 4,674.38.
Lihat : Denyut Sektoral IHSG : Tertekan Saham Aneka Industri, Saham BRAM Turun Tertinggi
Bursa Eropa juga berakhir menguat semalam dengan pemulihan harga minyak dan harapan pertemuan ECB.
Sementara bursa Asia pagi ini juga menguat, hanya indeks Shanghai yang masih bergerak di zona merah.
IHSG pada awal perdagangan pagi ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor konsumer yang melemah -1,92%. Pada pagi ini tercatat 76 saham menguat, sedangkan 71 saham melemah. Sampai saat ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak lebih 436 juta saham dengan nilai mencapai lebih 726 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih 22.600 kali.
Pagi ini dan asing yang keluar bursa tercatat Rp. 95,88 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah dengan lanjutan aksi profit taking, namun penguatan bursa global diharapkan dapat mengangkat kembali IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4737-4698, dan kisaran Resistance 4806-4836.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang