Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Selasa dini hari (15/03). Harga komoditas ini mengalami kenaikan dengan perkiraan peningkatan defisit produksi.
Rabobank merevisi perkiraan defisit gula global 2015/16 menjadi 6,8 juta ton dari perkiraan sebelumnya untuk defisit 4,7 juta ton. Revisi ke atas terjadi karena produksi lebih rendah dari yang diperkirakan di India dan Thailand.
Pada penutupan perdagangan Selasa dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,29 sen atau setara dengan 1,92 persen pada posisi 15,42 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Dikuatkan Kenaikan Real Brazil Dan Penurunan Pasokan
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan kekuatiran produksi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 15,90 sen dan 16,40 sen. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 14,90 sen dan 14,40 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang