Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Selasa (14/03) dibuka positif, namun selanjutnya bergerak negatif, terpantau turun -28,27 poin atau -0,58 persen pada 4849,26. Pelemahan IHSG terdorong pelemahan bursa Asia terkait kecemasan investor menantikan pertemuan kebijakan bank-bank sentral utama dunia pekan ini, yang membuat aksi profit taking terjadi pagi ini.
Pelemahan IHSG mengikuti pelemahan bursa Asia pagi ini yang juga berada di zona merah menantikan dengan kewaspadaan akan hasil pertemuan bank-bank sentral utama pekan ini.
Lihat : Denyut Sektoral IHSG : Ditopang Sektor Infrastruktur, Saham WINS Naik Tertinggi
Dengan ekonomi global yang melambat dan banyak negara menghadapi tekanan deflasi, maka perhatian investor adalah pada keputusan kebijakan dari bank sentral utama dunia pekan ini.
Bank of Japan akan menyimpulkan hasil pertemuan kebijakan pada hari Selasa, diikuti oleh pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu dan Bank of England dan Bank Nasional Swiss pada hari Kamis.
IHSG pada awal perdagangan pagi ini tertekan oleh semua sektor yang berada di zona negatif dengan pelemahan tertinggi sektor Infrastruktur yang turun -1,15%. Pada pagi ini tercatat 78 saham menguat, sedangkan 104 saham melemah. Sampai saat ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak lebih 752 juta saham dengan nilai mencapai lebih 656 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih 32.800 kali.
Pagi ini tercatat dana asing yang keluar dari pasar modal sebesar Rp. 32,57 miliar.
Siang nanti akan dirilis data indikator ekonomi Indonesia, yaitu Balance of Trade Februari, Exports (YoY) Februari dan Imports (YoY) Februari, yang diindikasikan akan meningkat dari hasil sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan pelemahan bursa Asia dan aksi profit takong. Namun diharapkan ada optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4823-4793, dan kisaran Resistance 4891-4921.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
