PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mendulang keuntungan lebih besar pada tahun 2015 lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya akan meningkatkan produksi penambangan berbasis listrik pada tahun 2016. PTBA targetkan peningkatan produksi tambang tersebut hingga 50 persen dari produksi tahun 2015.
Untuk investasi emiten tambang pelat merah ini, perseroan anggarkan capex sekitar Rp3,68 triliun. Jumlah capex ini merupakan carry over dari target capex tahun 2015 yang tidak digunakan, capex 2015 perseroan tersebut sebesar Rp5 triliun.
Mengenal kinerja keuangan perusahaan tahun 2015, PTBA mencetak keuntungan atau laba bersih sebesar Rp2,04 triliun atau meningkat sekitar 9 persen lebih dari tahun sebelumnya yang hanya mendapatkan Rp1,86 triliun.
Peningkatan kinerja keuangan perusahaan tambang pelat merah tersebut disumbang oleh meningkatnya penjualan batubara milik PTBA. Sepanjang tahun 2015 perseroan berhasil menjual batubaranya hingga 19,10 juta ton atau meningkat 6 persen lebih dari tahun 2014 yang hanya 17,95 juta ton pada tahun sebelumnya, meski harga jualnya menurun 2 persen dari tahun sebelumnya. Harga tahun 2015 mencapai Rp707.052 per ton sedang tahun sebelumnya Rp723.635 per ton.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan awal pekan (14/03), PTBA ditutup naik 1,6 persen pada level 6400 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 6300. Hari itu saham bergerak pada kisaran 6475-6325 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 2,7 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PTBA perdagangan kemarin menguat signifikan dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic belum berhasil menembus area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar bersama dengan +DI yang juga datar menunjukan pergerakan PTBA rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 6260 hingga target resistance di level 6740.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens