Harga Emas jatuh ke posisi terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan hari Selasa menjelang pernyataan Federal Reserve AS yang diperkirakan akan memberikan petunjuk pada kecepatan kenaikan tingkat suku bunga AS berikutnya.
Harga emas spot sempat turun ke $ 1,225.70 per ons, terendah sejak 2 Maret, dan berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,233.96. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April berakhir turun 1,1 persen pada $ 1.231 per ons, dan terakhir diperdagangkan turun 0,85 persen pada $ 1,234.70.
Lihat : Harga Emas Turun Terganjal Penguatan Pasar Saham Dan Dolar AS
Kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan ketidakstabilan keuangan telah menyebabkan investor untuk menurunkan prospek kenaikan tingkat suku bunga AS, mengirimkan safe-haven emas ke 13-bulan tertinggi pekan lalu. Tapi data ekonomi AS yang mantap baru-baru ini menghidupkan kembali ekspektasi pengetatan pasar lebih lanjut tahun ini.
The Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa dan pasar sedang menunggu pernyataan dari bank sentral pada hari Rabu.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek tidak berubah tetapi juga sinyal bahwa kenaikan suku bunga tidak terlalu jauh asalkan pasar kerja dan inflasi terus meningkat.
Dolar datar terhadap sekeranjang mata uang utama, setelah jatuh terhadap yen setelah Bank of Japan menjalankan kebijakan stabil seperti yang diharapkan.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas yang didukung exchange-traded fund terbesar di dunia, turun 1,08 persen pada Senin.
Harga Perak berjangka turun 1,36 persen menjadi $ 15,30 per ons, harga platinum berjangka turun 0,7 persen pada $ 958,70 dan harga paladium turun 0,1 persen pada $ 566,75.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah mencermati keputusan kebijakan The Fed terkait kenaikan suku bunga dinihari nanti dan potensi kenaikan dolar AS. Harga emas diperkirakan akan menembus level Support $ 1,232.00-$ 1,230.00, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $ 1,236.00-$ 1,238.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
