Harga minyak mentah naik pada perdangan Rabu (16/03) di sesi Asia terdukung penurunan data persediaan minyak mentah.
Data persediaan minyak mentah dari American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa bahwa persediaan minyak mentah AS naik 1,5 juta barel pekan lalu, kurang dari setengah dari apa yang diperkirakan oleh jajak pendapat analis.
Harga minyak mentah berjangka AS diperdagangkan pada $ 36,86 per barel pada 0247 GMT, naik 52 sen dari posisi terakhir. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 39 sen menjadi $ 39,13 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Kekuatiran Peningkatan Persediaan
Pemerintah AS melalui Energi Information Administration (EIA) akan mengumumkan angka resmi produksi dan persediaan minyak mentah pada Rabu. Data yang diperkirakan menunjukkan persediaan minyak mentah naik ke rekor tinggi selama lima minggu berturut-turut.
Sementar itu produsen shale AS Linn Energy mengatakan pada hari Selasa bahwa kebangkrutan mungkin tidak dapat dihindari karena perusahaan tidak sanggup membayar bunga ditengah penurunan harga minyak sebanyak 70 persen sejak pertengahan 2014. Perusahaan lain juga berjuang untuk bertahan hidup, mencari pinjaman berisiko dan mahal dari perusahaan ekuitas swasta.
Meskipun kenaikan harga Rabu, sentimen kekenyangan global tetap kuat dengan lebih dari 1 juta barel minyak mentah diproduksi setiap hari lebih dari permintaan.
Sementara itu Arab Saudi dan Rusia telah mengusulkan untuk pembekuan produksi pada volume Januari, mendekati rekor lebih dari 10 juta barel per hari (bph) masing-masing, Iran mengatakan pihaknya hanya akan berpartisipasi jika produksinya mencapai 4 juta barel per hari dari saat ini 3 juta barel per hari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan dengan masih menguatnya sentimen kekenyangan pasokan global. Pergerakan harga juga akan mencermati data persediaan minyak mentah mingguan AS nanti malam, yang jika terealisir meningkat akan menekan harga minyak mentah. Harga minyak diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 36,40-$ 35,90, namun jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 37,40-$ 37,90.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang