Harga kakao berjangka berakhir naik pada akhir perdagangan Jumat dini hari (18/03). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut naik terpicu pelemahan dollar AS.
Pada penutupan perdagangan mata uang dinihari tadi, indeks dolar AS turun lebih dari 1 persen dan menyentuh level terendah sejak Oktober 2015. Pelemahan dollar AS dipicu proyeksi The Fed yang menurunkan jumlah kenaikan suku bunga AS yang rencananya empat kali menjadi dua kali pada tahun 2016 ini.
Lihat : Harga Kakao ICE Turun Terpicu Prakiraan Hujan Di Afrika Barat
Pelemahan dollar AS membuat komoditas kakao yang dijual dalam mata uang dollar AS ini menjadi lebih murah , sehingga permintaan meningkat.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif ditutup menguat signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 76 dollar atau 2,50 persen pada posisi 3.116 dollar per ton.
Malam ini akan dirilis Michigan Consumer Sentiment Prel Maret yang diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak melemah jika dollar AS terealisir menguat. Sentimen bearish dengan prakiraan hujan di wilayah Afrika Barat juga membuat harapan produksi meningkat sehingga berpotensi menurunkan harga.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 3.170 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.220 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi pelemahan ada pada 3.070 dollar dan 3.020 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang