Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Jumat (18/03), IHSG lanjutkan penguatan, naik tipis 2,06 poin atau 0,04% pada 4887,75. Penguatan IHSG terdorong aksi beli investor asing terdorong penguatan bursa global dan lonjakan harga minyak mentah juga dukungan optimisme ekonomi Indonesia.
Bursa Wall Street berakhir positif pada penutupan perdagangan hari Kamis, terdorong kenaikan harga minyak mentah dan pandangan positif kebijakan The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 155,73 poin, atau 0,90 persen, di 17,481.49. Indeks S & P 500 ditutup naik 13,37 poin, atau 0,66 persen, pada 2,040.59. Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 11,01 poin, atau 0,23 persen, pada 4,774.99.
Sementara itu bursa Asia bergerak didominasi penguatan siang ini. Indeks-indeks utama kawasan Asia bergerak positif, hanya indeks Nikkei yang negatif tertekan penguatan Yen.
Lonjakan harga minyak mentah juga mendukung penguatan bursa global. Harga minyak mentah berjangka AS menyentuh tertinggi baru untuk tahun 2016 pada hari Jumat, menambah kenaikan yang kuat sesi sebelumnya karena optimisme tumbuh bahwa produsen utama akan mencapai kesepakatan untuk pembekuan produksi, sementara proyeksi tingkat suku bunga yang lebih rendah juga mendukung harga.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 5 sen menjadi $ 40,25 per barel di 0211 GMT, setelah naik sejauh $ 40,55, tertinggi sepanjang tahun ini. Pada hari Kamis, minyak mentah AS naik 4,5 persen menjadi ditutup pada $ 40,20, setelah naik setinggi $ 40,26.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent kontrak bulan depan naik 1 sen di $ 41,55. Brent berakhir naik $ 1,21 pada $ 41,54 per barel pada Kamis, setelah sebelumnya mencapai puncak tahun ini pada $ 41,60,
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tertinggi Tahun 2016
Dalam berita ekonomi Indonesia, kemarin Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,75%, dengan suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 4,75% dan Lending Facility menjadi sebesar 7,25%, mulai berlaku 18 Maret 2016. Demikian rilis yang disampaikan Bank Indonesia pada Kamis (17/03) di Jakarta.
Bank Indonesia menyatakan keputusan tersebut dilakukan karena masih terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter sejalan dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya terus menurunnya tekanan inflasi di 2016 dan 2017, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Di tengah masih lemahnya pertumbuhan ekonomi global, kebijakan penurunan BI Rate tersebut diharapkan semakin memperkuat upaya meningkatkan permintaan domestik untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan pada saat yang sama menjaga stabilitas makroekonomi.
Lihat : Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Menjadi 6,75%
IHSG siang ini didukung oleh 7 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang naik 2,04%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 179 saham menguat, sedangkan 101 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,81 miliar saham dengan nilai mencapai 3,28 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 169.423 kali.
Sentimen positif yang menguatkan pasar modal Indonesia, membuat investor asing memasukkan dananya ke bursa Indonesia pagi ini. Tercatat dana asing yang masuk ke pasar modal siang ini sebesar Rp. 217,26 miliar.
Lihat : IHSG 18 Maret Dibuka Positif Didukung Optimisme Investor Domestik
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan aksi beli investor asing dan optimisme ekonomi global dan domestik. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4853-4823, dan kisaran Resistance 4917-4947.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang