World Bank Dan IMF Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tercapai

1022

Tiongkok dapat mencapai pertumbuhan PDB setidaknya 6,5 ​​persen dalam lima tahun ke depan jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, demikian pernyataan Sri Mulyani Indrawati, Managing Director World Bank, pada hari Minggu.

Sri Mulyani mengatakan tidak akan ada kerugian yang tiba-tiba dalam kecepatan pertumbuhan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan pada dua hari acara China Development Forum 2016 yang dibuka di Beijing dan menambahkan bahwa hal yang paling penting adalah dari mana pertumbuhan tersebut berasal, dibandingkan kecepatan.

Lihat : World Bank Pangkas Ekonomi Dunia, Rusia dan Brasil Dipastikan Resesi

Pada forum yang sama, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde juga menunjukkan kepercayaan dirinya dalam perekonomian Tiongkok. Dia mengatakan 13th Five-Year Plan akan membantu Tiongkok mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Lagarde menyimpulkan kebijakan 13th Five-Year Plan, yang dirilis minggu ini, sebagai ONE – terbuka (Open), sempit (Narrow) dan memperluas (Expand).

Sangat penting bagi Tiongkok untuk mengubah model pertumbuhan: lebih mengandalkan sumber pertumbuhan domestik, kata Indrawati, menambahkan bahwa proses, bagaimanapun, tidak akan langsung.

Demikian juga, Lagarde mengatakan Tiongkok akan melalui “transisi bersejarah” yang “baik bagi Tiongkok dan baik untuk dunia.”

“Pemerintah tahu arah baru seperti yang diumumkan dalam rencana lima tahun,” kata Sri Mulyani, menambahkan bahwa para pembuat kebijakan harus melupakan “the muscle memory” – cara lama pemerintah mengelola ekonomi.

Negara Tiongkok perlu meredam keseimbangan yang rapuh antara beralih ke laju pertumbuhan yang relatif lebih lambat tapi berkelanjutan, dan memajukan reformasi struktural yang sangat dibutuhkan, demikian menurut kepala IMF.

Lihat : IMF Kemungkinan Memotong Lagi Proyeksi Pertumbuhan Global 2016

Tiongkok telah berjanji untuk mengejar pertumbuhan yang lebih berbasis pasar dan memperdalam integrasi dengan ekonomi global.

“Dimasukkannya renminbi dalam keranjang SDR adalah demonstrasi jelas dari komitmen Tiongkok untuk terus melaksanakan integrasi lebih lanjut,” kata Lagarde.

Dia percaya upaya negara untuk mempersempit kesenjangan sosial, termasuk melalui penekanan lebih besar pada green development, “akan memastikan kesejahteraan yang lebih lama dan tersebar secara luas.” Dan Lagarde berharap pemerintah mendorong modernisasi industri dan kewirausahaan. “Ini akan menghasilkan penggerak pertumbuhan baru,” katanya.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here