Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari Selasa (22/03) berakhir di teritori negatif oleh aksi asing yang melakukan aksi jual saham cukup banyak hingga mencetak net sell Rp270 miliar. Padahal pasar keuangan global sedang dikhawatirkan dengan penurunan harga minyak sehingga memburu aset safe haven.
Perdagangan hari kedua pekan ini, IHSG ditutup turun 0,6% pada 4856 dan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun 0,8% ke posisi 846. Penurunan IHSG hari ini disebabkan anjloknya saham 5 sektor dengan sektor consumer dan infrastruktur menjadi biang keroknya.
Dan dilihat sektor-sektor yang telah melemaskan IHSG, sektor yang menjadi biang pelemahan perdagangan hari ini datang dari sektor property, sektor perdagangan, sektor consumer, sektor infrastruktur dan juga manufaktur. Adapun saham unggulan yang mengkontribusi pelemahan indeks kelima sektor tersebut yaitu saham GGRM, ICBP, UNTR, APLN, CTRA dan KIJA. Sedangkan saham unggulan yang berusaha angkat IHSG yaitu saham BBTN, BMRI, BWPT, WIKA, KAEF, INCO dan ITMG.
Namun dari semua sektor terdapat 5 sektor yang masuk zona hijau seperti sektor agri, tambang, industri dasar, finance dan aneka industri. Dari kelima sektor tersebut, sektor Agri yang menjadi paling kuat.
Lihat: IHSG Tertekan Sektor Konsumer
Sektor Agri bangkit dan naik 2,29% setelah perdagangan sebelumnya melemah 0,8 persen , 3 saham yang tinggikan sektor ini yaitu saham AALI, BWPT dan TBLA. Sedangkan saham yang berusaha jeblokkan sektor ini yaitu saham SGR, BISI dan SIMP.
Sektor tambang naik 0,82 persen setelah perdagangan sebelumnya naik 0,2 persen , 3 saham yang angkat sektor ini yaitu saham INCO, ITMG dan ANTM. Sedangkan saham yang berusaha jeblokkan sektor ini yaitu saham ADRO dan PTBA.
Sektor industri dasar naik 0,28 persen setelah perdagangan sebelumnya turun 0,9 persen , 3 saham yang angkat sektor ini yaitu saham SMCB, JPFA, dan KRAS. Sedangkan saham yang berusaha jeblokkan sektor ini yaitu saham INTP dan INKP.
Lens Hu/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang