Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang (23/03) terpantau negatif. Penurunan harga CPO siang ini terjadi dengan kenaikan nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan minyak mentah di sesi perdagangan Asia.
Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,04% pada 3.9793.
Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.
Lihat : Harga CPO 22 Maret Naik Terbantu Pelemahan Ringgit
Harga CPO siang ini juga tertekan pelemahan harga minyak mentah. Turunnya harga minyak mentah menjadi dorongan sentimen negatif yang mengakibatkan harga CPO tertahan di dalam trend melemah. Melemahnya harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO berkurang permintaannya.
Harga minyak mentah jatuh pada awal perdagangan Asia, Rabu, setelah data dari sebuah kelompok industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS telah meningkat lebih dari yang diperkirakan.
Harga minyak mentah berjangka AS untuk kontrak bulan depan turun 36 sen ke $ 41,09 per barel pada 0047 GMT.Minyak mentah WTI mencapai tertinggi 2016 di $ 41,90 pada sesi sebelumnya sebelum ditutup pada $ 41,45.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 25 sen pada $ 41,54, membalikkan keuntungan di sesi sebelumnya ketika selesai pada $ 41,79.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Terpicu Peningkatan Produksi AS
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Juni 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 31 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.681 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi pelemahan harga minyak mentah terpicu sentimen kekenyangan global dan juga penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Mei 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.630 ringgit dan 2.580 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.730 ringgit dan 2.780 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang