Pergerakan IHSG yang sempit pada pekan lalu (21 – 24 Maret 2016) secara mingguan terpantau anjlok cukup signifikan sebesar 1.2% ke level 4827.08. Dan indeks LQ 45 juga berhasil melemah sebesar 1.6% ke level 838.55 bahkan Bisnis 27 juga melemah 0,6% di level 419.24. Pelemahan IHSG pekan lalu dipicu oleh profit taking pasar pasca pelemahan rupiah dan bursa saham Asia.
Pekan lalu lemahnya bursa saham Asia dan pelemahan rupiah dipicu oleh kuatnya dollar AS dan anjloknya harga minyak mentah, dimana dollar menerima sentimen positif yang kuat dari ekspektasi percepatan kenaikan lanjutan suku bunga the Fed. Sedangkan harga minyak mentah lemah oleh penguatan dollar AS.
Secara sektoral pada minggu lalu tercatat semua sektor yang mengalami pelemahan yang dipimpin sektor consumer dan mining yang sepanjang minggu lalu mengalami pelemahan masing–masing sebesar 2,1% dan 1,7%. Adapun volume saham diperdagangkan hanya mencapai 27,2 miliar atau menurun dari pekan sebelumnya yang mencapai 30.8 miliar. Meskipun terjadi pelemahan secara mingguan asing mencetak net buy sebesar Rp48 miliar.
Adapun untuk minggu ini Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat terbatas oleh penguatan bursa saham Asia. Dimana pergerakannya lebih banyak ditopang oleh pergerakan nilai tukar Rupiah serta beberapa laporan kinerja keuangan emiten yang belum dirilis. Untuk data ekonomi dalam negeri yang mempengaruhi laju indeks datang dari data PMI manufaktur dan inflasi. Dari pasar global akan dipengaruhi data manufaktur PMI global, NFP dan data pengangguran AS.
Dan secara teknikal IHSG perdagangan pekan lalu yang bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic turun di area jenuh beli. Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar. Namun dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target resistance di level 4925 dan 4990, sedangkan support di level 4790 dan kemudian 4710.
Jul Allens/VM/VBN/ Equity Analyst at Vibiz Research Center