Harga karet Tocom pada perdagangan Senin siang (28/03) terpantau menguat. Harga karet alami berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu Agustus 2016 menguat terdorong naiknya harga minyak mentah AS pada sesi perdagangan Asia dan pelemahan Yen.
Harga minyak metah naik di awal perdagangan Asia pada Senin setelah tiga hari libur, tapi masih dalam volume yang kecil karena beberapa pasar masih libur memperingati Paskah.
Harga minyak mentah berjangka AS untuk bulan depan naik 37 sen pada 39,83 per barel pada 0055 GMT. Harga minyak mentah berjangka Brent bulan depan naik 24 sen menjadi $ 40,68 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tipis
Kenaikan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih mahal. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sementara itu, siang ini terpantau mata uang Yen Jepang mengalami pelemahan 0,34% berada pada level 113.47 per dollar AS.
Pelemahan yen membuat harga karet alami berjangka Tocom terangkat. Bagi para pembeli luar negeri dengan melemahnya nilai tukar yen membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah sehingga permintaannya mengalami peningkatan.
Lihat : Harga Karet Tocom Berakhir Positif Terdukung Pelemahan Yen
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak Agustus 2016 siang ini ditutup naik sebesar 3,7 yen pada posisi 179,00 yen per kilogram, naik dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 175,30 yen per kilogram.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan hari ini masih berpotensi menghadapi dukungan positif dengan pelemahan Yen.
Untuk sesi perdagangan hari ini harga diperkirakan akan menemui level Support di posisi 174,00 yen. Support selanjutnya ada di 169,00 yen. Sementara itu jika harga melanjutkan penguatan akan menemui Resistance di posisi 184,00 yen dan 189,00 yen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang