Harga timah di bursa Malaysia melemah pada perdagangan Selasa (29/03). Penurunan harga timah terpicu penguatan dollar AS dan melemahnya bursa Shanghai.
Setelah harga komoditas rebound pada perdagangan Senin kemarin akibat pelemahan dollar AS karena data ekonomi AS yang mengecewakan, maka pada hari ini dollar AS mulai beranjak naik menjelang komentar para pejabat Fed AS hari ini.
Dollar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang siang ini, baik terhadap Yen, poundsterling, juga Euro. Terpantau indeks dollar AS menguat 0,06 persen pada 96.05.
Kenaikan dollar AS membuat harga timah yang diperdagangkan dalam mata uang dollar AS akan semakin mahal, sehingga menurunkan permintaan komoditas logam dasar tersebut.
Lihat : Harga Timah 28 Maret Turun Tertekan Penguatan Dollar AS
Yang juga menekan harga timah siang ini adalah merosotnya bursa Shanghai. Siang ini terpantau bursa Shanghai berada di zona merah, turun 1,14% pada 2924.10. Pelemahan bursa Shanghai memicu kekuatiran permintaan komoditas ini dari negara konsumen terbesar logam mulia ini.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.150 dollar per ton, turun sebesar 150 dollar dari penutupan sebelumnya pada 17.300.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS dan kekuatiran Tiongkok. Harga akan menghadapi level support di posisi 16.850 dollar dan 16.550 dollar. Akan tetapi jika terjadi rebound dan menguat, harga timah akan menghadapi level resistance di 17.450 dollar dan 17.750 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang