Harga Gula ICE Turun Dengan Revisi Penurunan Produksi Dan Pelemahan Minyak Mentah

554

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (30/03) ditutup turun, tertekan revisi penurunan produksi dan pelemahan harga minyak mentah.

Harga gula mentah berjangka menarik dukungan dari revisi turun tanaman di produsen besar seperti India dan Thailand karena cuaca kering.

Analis F.O. Licht pada Selasa memperkirakan penurunan tajam dari 13,3 juta ton pada produksi gula global untuk 171.100.000 ton pada 2015/16, karena revisi ke bawah produksi Asia.

Harga gula juga tertekan dengan pelemahan harga minyak mentah. Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Selasa, masih tertekan sentimen kekenyangan global dengan berlebihnya pasokan, sementara Iran dikabarkan belum mau melakukan pembekuan produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS turun $ 1,11, atau 2,82 persen pada $ 38,28 per barel, penyelesaian terendah sejak 15 Maret. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,04, atau 2,58 persen, ke $ 39,26 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Turun, Iran Masih Enggan Membekukan Produksi

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,08 sen atau setara dengan -0,50 persen pada posisi 15,86 sen per pon.

Lihat : Harga Gula ICE Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat. Pelemahan dollar AS karena komentar Yellen dapat mengangkat Real Brazil. Namun potensi jika kenaikan harga minyak mentah terealisir dengan perkiraan penurunan produksi, dapat membantu penguatan harga gula.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 15,40 sen dan 14,90 sen. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  16,40 sen dan 16,90 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here