Program Vibiz Morning Call pagi ini melaporkan kondisi bursa Saham AS berhasil menguat signifikan bahkan mencapai level tertinggi dalam tahun ini untuk indeks Dow Jones dan S&P500. Penguatan disebabkan komentar Janet Yellen yang bersikap berhati-hati untuk menaikkan suku bunga bank sentral Amerika. Indeks Dow Jones ditutup naik 0,56 persen, di 17633.11 , dengan kenaikan tertinggi saham Apple. Indeks S & P 500 ditutup naik 0.88 persen, pada 2055.01, dengan sektor IT memimpim 10sektor yang menguat. Indeks Nasdaq ditutup naik 1.67 persen, pada 4846.62.
Bursa Asia pagi ini dibuka mixed mengikuti sentimen penguatan bursa saham AS semalam. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,49% pada 17020.48 terpicu penguatan Yen. Indeks ASX 200 naik 0,43 %, pada 5026.10 yang disupport penguatan saham perbankan . Indeks Kospi naik 0,51 persen, pada 2005.01.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS untuk kontrak Mei turun 2,82 persen ke posisi $ 38,28 per barel oleh sentimen kelebihan pasokan minyak global pasca Iran tidak mau membekukan produksinya. Sedangkan harga emas spot akhir perdagangan semalam ditutup naik 1,69 persen menjadi 1,241.56 dollar per troy ons, karena dolar melemah pasca pernyataan Janet Yellen.
Dari pasar valas, dollar AS melemah cukup signifikan oleh kekecewaan pasar akan sikap Janet Yellen semalam. Namun pagi ini terpantau EURUSD naik 0.09% pada 1.1299. GBPUSD naik 0.08 % pada 1.4395 . USDJPY turun 0.22 %, pada 112.43.
Dari pasar modal Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (29/03) berakhir naik 0,16 persen pada posisi 4781,30. Penguatan IHSG didorong oleh aksi bargain hunting investor lokal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan potensi penguatan. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 4750-4766, dan resisten 4792-4802. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBNI, LPPF, AKRA dan SMGR.
Editor: Asido Situmorang
