Harga Minyak Mentah Naik Tipis, Peningkatan Persediaan Dibawah Perkiraan

723
Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Rabu, setelah pemerintah AS melaporkan kenaikan mingguan minyak netah AS dibawah perkiraan analis lain dan survei yang disarankan produksi OPEC naik bulan ini.
 
Persediaan minyak mentah AS naik 2,3 juta barel dalam pekan lalu, Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan. Hasil teresebut kurang dari 3,3 juta barel peningkatan yang analis perkirakan.
 
Namun, sentimen bullish tersebut tertahan dengan laporan bahwa tingkat pemanfaatan kilang minyak naik 2 persen menjadi 90,4 persen dari total kapasitas, tingkat tertinggi musiman sejak tahun 2005.

Harga minyak mentah AS berada di $ 38,32 per barel, naik tipis 4 sen, atau 0,1 persen, setelah sebelumnya diperdagangkan setinggi $ 39,85.
 
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen menjadi $ 39,26 per barel, setelah mencapai puncak sesi $ 40,61.

 
Harga minyak mentah naik pada awal pembukaan, mengikuti harga saham di Wall Street yang mencapai tertinggi 3 bulan. Minyak mentah juga mendapat dorongan dari melemahnya dolar, yang jatuh ke dekat dua minggu rendah, membuat minyak dan komoditas lainnya dalam mata uang dollar AS lebih menarik bagi pengguna euro dan mata uang lainnya.
 
Keduanya, baik  Brent dan minyak mentah AS turun sekitar 3 persen pada Selasa di tengah kekhawatiran tentang pembengkakan pasokan minyak global, termasuk produksi baru dari Kuwait dan Arab Saudi.
 
Produksi minyak OPEC meningkat pada bulan Maret, survei Reuters menemukan, karena pasokan lebih tinggi dari Iran setelah pencabutan sanksi dan mendekati rekor ekspor dari Irak selatan diimbangi pemeliharaan dan pemadaman di produsen kecil.
 
Namun, survei Reuters juga tidak menemukan perubahan besar dalam produksi di eksportir atas Arab Saudi – tanda lain bahwa Riyadh serius dalam pembekuan produksi untuk mendukung harga.

Harga minyak telah naik sekitar 50 persen selama dua bulan terakhir setelah produsen utama dalam dan di luar Organisasi Negara Pengekspor Minyak melayangkan ide pembekuan produksi di tertinggi bulan Januari.

Badan Energi Internasional, yang mengawasi kebijakan energi negara-negara industri, memperkirakan peningkatan persediaan global terus berlanjut tahun ini. Tapi mengatakan pada hari Rabu bahwa Iran tidak menambahkan banyak barel ke pasar seperti yang diperkirakan meskipun pelonggaran sanksi internasional terhadap Teheran pada bulan Januari.

“Itu menyesatkan untuk percaya bahwa akan ada sejumlah besar minyak mentah Iran baru dan produksi gas alam memasuki pasar dalam jangka pendek,” Fatih Birol, direktur eksekutif IEA, kepada Reuters.

 
Anggota OPEC Iran diperkirakan akan menghadiri pertemuan produsen minyak di Doha, meskipun mungkin tidak mengambil bagian dalam pembicaraan.
 
Ide membekukan muncul setelah harga jatuh di bawah $ 30 per barel pada bulan Januari dari setinggi $ 115 pada Juni 2014 pada kelebihan pasokan global didorong oleh pertumbuhan produksi AS dan meningkatnya keluaran dari kelompok eksportir minyak OPEC.
 
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak mixed merespon kekuatiran kekenyangan global dan rencana pembekuan produksi bulan April ini. Jika ada sentimen dari kedua indikator itu muncul, maka akan mempengaruhi pergerakan minyak mentah. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 37,80-$ 37,30, dan jika harga rebound akan menembus kisaran Resistance $ 38,80-$ 39,30.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here