IHSG 31 Maret Sesi 1 Flat, Profit Taking Lokal Berupaya Menekan

457

Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Kamis (31/03), IHSG bergerak flat, turun tipis 0,28 poin atau 0,01% pada 4816,37. Upaya profit taking terlihat sedang berlangsung oleh investor lokal, setelah kemarin saham-saham di IHSG menguat. Namun pelemahan dollar AS akibat komentar dovish Ketua Fed Janet Yellen, dan juga optimisme ekonomi Indonesia dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan Ekonomi Tahap XI, masih meyakinkan investor asing untuk membeli saham-saham di bursa Indonesia

Ketua Federal Reserves AS Janet Yellen menyatakan perlu kehati-hatian untuk kenaikan suku bunga lanjutan.

The Federal Reserve harus melanjutkan dengan hati-hati dalam menyesuaikan kebijakan, demikian Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan Selasa, mengakui bahwa kondisi ekonomi dan keuangan dalam beberapa hal kurang menguntungkan sekarang dibandingkan pada bulan Desember.

Yellen, berbicara kepada Economic Club of New York, mencatat dalam sambutannya yang disiapkan bahwa pembacaan baru pada kekuatan ekonomi AS sejak awal tahun telah mixed. Semua indeks utama AS berbalik positif dan hasil Treasury mencapai multi-minggu terendah setelah rilis pernyataan Yellen ini.

Lihat : Sinyal Dovish Yellen, Kenaikan Suku Bunga Kemungkinan Melambat

Penguatan IHSG juga terdorong optimisme ekonomi Indonesia dengan dikeluarkannya Paket Kebijakabn konomi Tahap XI oleh Pemerintah.

Pemerintah Indonesia pada hari Selasa, 29 Maret 2016 kembali meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-V Maret 2016 Tahap XI. Paket kebijakan kali ini mencakup empat bidang yaitu :

Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE), menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor yang lengkap dan terpadu untuk modal kerja dan investasi bagi UMKM.

Dana Investasi Real Estate (DIRE), yaitu menerbitkan DIRE dengan biaya yang relatif rendah dalam rangka peningkatan efisiensi dalam penyediaan dana investasi jangka panjang untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur dan perumahan sesuai Program Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

Pengendalian Risiko untuk Memperlancar Arus Barang di Pelabuhan (Indonesia Single Risk Management – ISRM) yaitu mempercepat pelayanan kegiatan impor/ekspor yang memberikan kepastian usaha, efisiensi waktu dan biaya perizinan, serta menurunkan dwelling time

Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mendorong keterjangkauan harga obat di dalam negeri.

Lihat : Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia Tahap XI – Bagian 1

IHSG siang ini tertekan oleh 5 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Infrastruktur yang turun sebesar 1,17%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 130 saham menguat, sedangkan 149 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,61 miliar saham dengan nilai mencapai 3,10 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 142.536 kali.

Tercatat dana asing yang masuk ke pasar modal siang ini sebesar Rp. 5,98 miliar.

Lihat : IHSG 30 Maret Terangkat Penguatan Bursa Global Dan Paket Kebijakan Tahap XI

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan potensi aksi beli saham asing. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4785-4750, dan kisaran Resistance 4847-4878.

 

Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here