Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Kamis dini hari (31/03) berakhir turun. Pelemahan dollar AS gagal mengangkat harga kopi arabica. Penurunan harga kopi arabica masih terpicu kekuatiran kondisi politik di Brazil.
Seperti diberitakan kemarin, partai politik terbesar Brasil, the Brazilian Democratic Movement Party, atau PMDB, Selasa memilih untuk mengakhiri aliansi enam tahun dengan Presiden dari Partai Buruh, Dilma Rousseff, yang telah ternoda oleh skandal korupsi dan ekonomi lemah. Pembelotan dari PMDB melemahkan dukungan yang sudah goyah bagi Rousseff di Kongres, mengurangi kemungkinan bahwa ia dapat membujuk anggota parlemen untuk menggagalkan proses impeachment terhadap dirinya.
Lihat : Harga Kopi Arabica ICE Tertekan Kondisi Politik Brazil
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Mei 2016 ditutup turun pada posisi 1,2700 dollar, turun sebesar -0,45 sen atau setara dengan -0,35 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan masih danya kekuatiran kondisi politik di Brazil. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,2400 dollar dan 1,2100 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,3000 dollar dan 1,3300 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang