Harga timah di bursa Malaysia melemah pada perdagangan Jumat (01/03). Penurunan harga timah terpicu kekuatiran ekonomi Tiongkok setelah lembaga pemeringkat Standar & Poor menurunkan prospek ekonomi Tiongkok menjadi negatif.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor (S & P) menurunkan prospek Tiongkok dari stabil menjadi negatif pada hari Kamis (31/03), memperingatkan bahwa memerlukan waktu lebih lama dalam rebalancing ekonomi dari yang diperkirakan.
Badan yang berbasis di AS ini juga mengatakan penurunan yang dimotivasi oleh pandangan bahwa reformasi yang sangat dibutuhkan untuk perusahaan milik negara besar yang tidak efisien mungkin “cukup” untuk mengurangi risiko pertumbuhan kredit.
Ini memproyeksikan ekonomi akan berkembang pada 6 persen atau lebih selama tiga tahun ke depan, namun diperkirakan bahwa utang pemerintah akan naik menjadi 43 persen dari PDB.
Namun dikatakan penilaian bisa stabil jika Beijing mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan pertumbuhan kredit sehingga lebih sesuai dengan PDB nominal.
Lihat : S&P Turunkan Proyeksi Ekonomi Tiongkok Menjadi Negatif
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 16.700 dollar per ton, turun sebesar 150 dollar dari penutupan sebelumnya pada 16.850.
Lihat : Harga Timah 29 Maret Tergerus Penguatan Dollar AS Dan Kekuatiran Tiongkok
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan mencermati hasil data tenaga kerja AS yang akan dirilis malam ini, yang jika melemah dan menekan dollar AS akan berpotensi menekan harga timah, dan sebaliknya. Harga akan menghadapi level support di posisi 16.400 dollar dan 16.100 dollar. Akan tetapi jika terjadi rebound dan menguat, harga timah akan menghadapi level resistance di 17.000 dollar dan 17.300 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
