Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Selasa dini hari (05/04) berakhir anjlok. Harga gula turun tertekan aksi jual akibat kekuatiran penurunan harga bensin di Brazil.
Aksi jual itu dibantu oleh berita akhir pekan bahwa pemerintah Brazil bisa menurunkan harga bensin setelah musim menghancurkan tebu dimulai. Produsen gula terbesar di dunia, Brazil, lebih mungkin untuk mengkonversi lebih banyak tebu menjadi gula daripada produksi etanol ketika harga bensin rendah.
Pada penutupan perdagangan harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,54 sen atau setara dengan -3,56 persen pada posisi 14,64 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Akhir Pekan Kembali Tertekan Profit Taking
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi melemah dengan kekuatiran penurunan harga bensin di Brazil dan penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,10 sen dan 13,60 sen. Sedangkan level resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,10 sen dan 15,60 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang