PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), salah satu operator infrastruktur pipa gas bumi nasional, menyatakan mulai tahun 2016 hingga 2019 menetapkan target menambahkan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 km.
Saat ini panjang pipa yang dimiliki dan dioperasikan telah mencapai total lebih dari 7 ribu kilo meter (km). Angka itu setara dengan 76 persen total pipa gas di Indonesia.
Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto menyatakan, melalui pembangunan pipa gas bumi yang dibangun tersebut, PGN dapat menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), hal ini menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.
Untuk pergerakan sahamnya sendiri dilantai bursa pada Rabu (06/04), saham PGAS dibuka pada 2.770 dan kini saham bergerak di kisaran 2.755-2.790 mengalami penurunan sekitar 0,54% dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PGAS sejak pertengahan bulan Maret lalu bergerak flat cenderung naik tipis. Terpantau indikator MA bergerak naik tipis. Selain itu indikator Stochastic bergerak di area tengah setelah bergerak dari area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik tipis didukung oleh +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan PGAS dalam potensi flat cenderung naik tipis. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading pada target level support di level Rp2.685 hingga target resistance di level Rp2.865
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang