Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (06/04) naik. Penguatan harga kakao terpicu kekuatiran gangguan produksi kakao dan pelemahan dollar AS.
Harga kakao menjadi mahal terpicu gangguan produksi kakao. Pembelian kakao di musim pertengahan tanaman Pantai Gading yang dimulai pada bulan April harus terhenti karena kurangnya hujan dan angin keras yang juga telah memukul tanaman berkualitas, petani dan pembeli mengatakan.
Sedangkan pengaruh lain naiknya harga kakao adalah pelemahan dollar AS. Indeks dollar AS pada akhir perdagangan kemarin turun 0,12 persen pada 94.49. Pelemahan dollar AS terjadi setelah hasil risalah FOMC menyatakan sikap pembuat kebijakan The Fed yang menunjukkan kehati-hatian dalam menaikkan suku bunga AS.
Pelemahan dollar AS membuat komoditas kakao yang dijual dalam mata uang dollar AS ini menjadi lebih murah, sehingga permintaan meningkat.
Lihat : Harga Kakao Naik Dengan Kekuatiran Kurangnya Curah Hujan
Di akhir perdagangan Kamis dini hari harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 17 dollar atau 0,59 persen pada posisi 2.912 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah dengan perkiraan cuaca hujan yang mulai merata untuk memberikan harapan perbaikan produksi di negara-negara produsen kakao dan juga penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level support pada posisi 2.860 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.810 dollar. Sedangkan level resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.960 dollar dan 3.010 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
