Harga timah di bursa Malaysia rebound pada perdagangan Kamis (07/04). Kenaikan harga timah terpicu hasil dovish risalah pertemuan FOMC.
The Federal Reserve tampaknya tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga sebelum Juni di tengah kekhawatiran yang meluas di bank sentral AS atas kemampuannya yang terbatas untuk melawan pukulan dari perlambatan ekonomi global, demikian risalah dari pertemuan kebijakan 15-16 Maret Fed menyarankan.
Risalah dirilis pada hari Rabu menunjukkan pembuat kebijakan berdebat apakah mereka mungkin menaikkan suku pada bulan April namun “sejumlah” dari mereka berpendapat tekanan untuk pertumbuhan mungkin akan bertahan, dengan banyak perdebatan bahwa mereka harus berhati-hati tentang menaikkan suku bunga.
Terlihat banyak anggota pejabat The Fed enggan untuk mendaki lebih lanjut dalam menghadapi ketidakpastian global.
Lihat : Risalah FOMC : Tidak Mungkin Menaikkan Suku Bunga AS Sebelum Juni
Risalah pertemuan Maret FOMC mengkonfirmaikan sikap yang lebih dovish yang diadopsi oleh Fed. Hal ini bisa meningkatkan sentimen positif jangka pendek dalam harga logam dasar termasuk timah.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 16.700 dollar per ton, naik sebesar 150 dollar dari penutupan sebelumnya pada 16.550.
Lihat : Harga Timah 6 April Terganjal Penguatan Dollar AS
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan dollar AS. Namun perlu diperhatikan perkembangan bursa global dan perkembangan ekonomi Tiongkok yang dapat mempengaruhi pergerakan harga timah. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 16.900 dollar dan 17.100 dollar. Akan tetapi jika terjadi pelemahan, harga timah akan menghadapi level Support di 16.500 dollar dan 16.300 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
