Demi meningkatkan pelayanannya sampai ke tempat terpencil di tanah air serta beberapa wilayah negara seperti Asia Timur sampai lautan pasifik, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan segera meluncurkan satelit miliknya pada bulan Juni nanti. Satelit yang dibuat di pabrik Space System/Loral (SSL), California-USA akan diluncurkan di pusat peluncuran Ariane space yang menggunakan roket Ariane 5 di Pusat Antariksa Guyana, Pelabuhan Angkasa Eropa.
Dengan satelit yang diberi nama BRIsat ini nantinya memangkas biaya komunikasi antar badan pegawai juga dengan pelanggan di seluruh Indonesia dan luar Indonesia, dipangkas sekitar 50 persen. Untuk proyek besar ini, BBRI habiskan dana sekitar US$230 juta dolar atau sekitar Rp 2,5 triliun.
Memantau pergerakannya pada bursa perdagangan saham Kamis (14/04) saham BBRI dibuka pada level 10625 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 10600. Untuk volume perdagangan saham jelang penutupan pasar sudah mencapai 10225 lot saham. Saham bergerak negatif oleh tekanan jual asing yang cukup besar hingga net sell sebesar Rp353 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBRI perdagangan sebelumnya bergerak dengan indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic berusaha keluar dari area jenuh jualnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat, dan +DI yang juga bergerak flat menunjukan pergerakan BBRI dalam tekanan kuat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading esok hari pada target level resistance di level 10690 dan target support di level 10130
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang