PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan laba bersih sepanjang tahun 2015 sebesar US$ 152,440 juta atau sekitar Rp 1,981 triliun (kurs Rp 13.000), turun 14,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 177,897 juta atau sekitar Rp 2,312 triliun, demikian diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Senin (18/04).
Keputusan yang juga ditetapka dalam kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) , Adaro juga akan membagi dividen final sebesar US$ 75,49 juta atau sekitar Rp 981,37 miliar. Dividen final tersebut termasuk dividen tunai interim sebesar US$ 35,18 juta yang dibayarkan pada 15 Januari 2016 lalu, dan sisanya US$ 40,30 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai final.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (18/04/16) saham ADRO turun -1,43% pada level 690 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 700 dan bergerak dalam kisaran 665-695 dengan volume perdagangan saham mencapai 48.97 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADRO sejak awal Maret 2016 bergerak sideways. Terpantau indikator MA bergerak turun tipis. Selain itu indikator Stochastic bergerak dalam area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat didukung oleh +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan ADRO dalam potensi turun tipis. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju ADRO masih akan dalam pergerakan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan ADRO. Rekomendasi Trading berada pada kisaran Support Rp.514, dan kisaran Resistance Rp.753.
H Bara/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens