Harga timah di bursa Malaysia stagnan pada perdagangan Senin (18/04). Masih menguatnya permintaan Dari Jepang dan Eropa, mengimbangi anjloknya harga minyak mentah pasca kegagalan pertemuan produsen minyak mentah dunia untuk membekukan produksi.
Harga minyak mentah anjlok pada sesi perdagangan Asia, Senin (18/04), sempat anjlok lebih dari 5 pada awal perdagangan, setelah negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia gagal mencapai kesepakatan untuk membekukan produksi.
Harga minyak mentah berjangka AS turun 4,56 persen pada $ 38,52 per barel, setelah jatuh lebih dari 5,7 persen pada perdagangan pagi. Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 3,99 persen pada $ 41,38, naik menapak sedikit dari 5 persen kerugian dari sebelumnya.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Anjlok Pasca Gagalnya Pertemuan Doha
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau stabil hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.100 dollar per ton, sama dengan penutupan sebelumnya pada 17.100.
Lihat : Harga Timah Berpotensi Turun Terganjal Perlambatan Tiongkok
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan memperoleh sentimen negatif dari potensi pelemahan bursa global dan merosotnya harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menghadapi level Support di posisi 16.900 dollar dan 16.700 dollar. Akan tetapi jika menguat, harga timah akan menghadapi level Resistance di 17.300 dollar dan 17.500 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang