PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang berhasil mendapatkan kontrak baru pada tahun 2015 melebihi target tahunannya, melaporkan pencapaiaan kontrak baru hingga bulan April 2016 nyaris mencapai target kembali. Hingga pekan pertama bulan ini, kontrak baru ACST mencapai Rp2,4 triliun, atau hampir 70% target kontrak baru tahun ini sebesar Rp3,5 triliun. Prestasi ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lebih besar dari pencapaiaan 3 bulan pertama tahun 2015.
Melihat kinerja keuangan perseroan sepanjang tahun 2015, kontrak baru ACST mencapai Rp3,15 triliun dengan perolehan laba yang cukup besar dari tahun sebelumnya menjadi Rp41,92 miliar atau Rp84 per saham, sedangkan tahun 2014 Rp104,79 miliar atau Rp210 per saham. Penurunan kinerja disebabkan besarnya beban-beban yang ditanggung perseroan melebihi kenaikan sedikit pendapatan yang tahun lalu mencapai menjadi Rp1,36 tirliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (18/04) saham ACST mengalami penguatan dengan dibuka pada level 3345 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 333, yang berakhir di 3600. Sampai sesi II hari ini berakhir dalam kisaran 3650-3340, volume perdagangan saham mencapai 2589 lot saham saja.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ACST perdagangan akhir pekan lalu anjlok parah dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic terjun ke area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang menurun. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading perdagangan esok hari pada target level support di level 3710 hingga target resistance di level 3320.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens