Harga timah di bursa Malaysia kembali stagnan pada perdagangan Rabu (20/04) kembali stabil. Kehati-hatian investor mencermati perkembangan pasar dan indiktor ekonomi, membuat investor bergerak seimbang dalam permintaan dan penawaran.
Sentimen negatif pelemahan harga minyak mentah diimbangi dengan permintaan yang juga stabil.
Harga minyak mentah berjangka retreat pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (20/04) setelah pekerja minyak Kuwait mengakhiri mogok tiga hari yang telah memotong produksi dari negara di Timur Tengah, tersebut dan data menunjukkan kenaikan pasokan minyak mentah AS naik pekan lalu.
Harga minyak mentah berjangka AS turun turun 85 sen pada $ 40,23. Kontrak naik US $ 1,30, atau 3,3 persen, ke $ 41,08 pada sesi sebelumnya.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 68 sen menjadi $ 43,35 per barel pada 0302 GMT. Pada hari Selasa, mereka ditutup naik $ 1.12, atau 2,6 persen, pada $ 44,03 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Retreat Seiring Berakhirnya Pemogokan Kuwait
Namun sentimen negatif tersebut diimbangi dengan permintaan yang terus datang dari Eropa, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Latin.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau stabil hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.100 dollar per ton, sama dengan penutupan sebelumnya pada 17.100.
Lihat : Harga Timah 19 April Stabil Merespon Penguatan Bursa Global
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan memperoleh sentimen negatif dari potensi pelemahan bursa Shanghai, pelemahan harga minyak mentah dan potensi penguatan dolar AS dengan indikasi data penjualan rumah AS nanti malam meningkat. Harga diperkirakan akan menghadapi level Support di posisi 16.900 dollar dan 16.700 dollar. Akan tetapi jika naik, harga timah akan menghadapi level Resistance di 17.300 dollar dan 17.500 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang