Harga timah di bursa Malaysia pada perdagangan Kamis (21/04) kembali stabil, ini merupakan 5 hari beruturut-turut pada posisi yang sama. Adanya keseimbangan dalam permintaan dan penawaran membuat harga timah dalam posisi stabil.
Sentimen negatif pelemahan harga minyak mentah diimbangi dengan permintaan yang juga stabil.
Harga minyak mentah jatuh pada sesi perdagangan Asia, hari Kamis pagi (21/04) karena kekhawatiran atas kekenyangan global setelah Rusia dan Iran mengatakan mereka siap untuk menaikkan produksi minyak lebih lanjut.
Rusia mengatakan pada hari Rabu itu siap untuk mendorong produksi minyak ke posisi tertinggi, hanya beberapa hari setelah kesepakatan global untuk mempertahankan tingkat produksinya runtuh dan Arab Saudi mengancam akan membanjiri pasar dengan minyak mentah lebih.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 40 sen menjadi $ 43,78 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada $ 45,36 per barel pada 0048 GMT, turun 44 sen dari pemukiman terakhir mereka.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Kekuatiran Peningkatan Produksi
Namun sentimen negatif tersebut diimbangi dengan permintaan yang terus datang dari Eropa, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Latin dan pembeli lokal.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau stabil hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.100 dollar per ton, sama dengan penutupan sebelumnya pada 17.100.
Lihat : Harga Timah 20 April Kembali Stagnan Dengan Kehati-hatian Investor
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan memperoleh sentimen negatif dari potensi pelemahan harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menghadapi level Support di posisi 16.900 dollar dan 16.700 dollar. Akan tetapi jika naik, harga timah akan menghadapi level Resistance di 17.300 dollar dan 17.500 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang