Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (22/04) berakhir negatif. Penurunan harga kopi arabica tertekan penguatan dollar AS.
Pada penutupan perdagangan mata uang akhir pekan kemarin, pasangan mata uang USDBRL naik 0,93% pada 3.5647 per dollar AS. Lemahnya mata uang di negara-negara produsen cenderung membuat harga kopi tetap rendah dalam waktu dekat.
Pelemahan Real Brazil berarti penguatan Dollar AS, sehingga membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang dollar AS tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikut melemah.
Lihat : Harga Kopi Arabica ICE Retreat Tertekan Pelemahan Real Brazil
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Juli 2016 ditutup turun pada posisi 1,2335 dollar, turun sebesar -0,75 sen atau setara dengan -0,60 persen.
Pelemahan harga kopi akhir pekan semakin membuat harga kopi turun minggu ini, setelah pada perdagangan yang ditutup Jumat dinihari anjlok sebesar 3,57 persen, sehingga secara mingguan harga kopi turun sebesar 1,20 persen.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS New Home Sales Maret yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,2000 dollar dan 1,1700 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,2600 dollar dan 1,2900 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang