Pergerakan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hingga perdagangan sesi kedua hari Selasa masih alami tekanan jual yang hebat dari investor asing, padahal sepekan sebelumnya saham UNVR berhasil rally mencapai posisi tertinggi sejak perdagangan 2 Maret. Pemicu asing melakukan tekanan ini dari laporan kinerja keuangan perseroan periode kuartal pertama tahun ini yang kurang menguntungkan.
Dalam 3 bulan pertama tahun ini UNVR hanya mendapat keuntungan sebesar Rp1,57 triliun atau Rp209 per saham, sedangkan laba bersih periode yang sama tahun 2015 mencapai Rp1,59 triliun atau Rp209 per saham. Turunnya kinerja keuangan ini dipicu oleh bertambahnya beban yang harus ditanggung perusahaan disaat pendapatan dari penjualan meningkat.
Omset UNVR dalam 3 bulan tersebut mencapai Rp9,99 triliun sedangkan kuartal pertama tahun 2015 hanya Rp9,41 triliun. Omset ini paling banyak didapat dari penjualan dalam negeri yaitu sebesar Rp9,48 triliun dan Rp8,97 triliun, sedangkan penjualan luar negeri Rp439,43 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Selasa (26/04) saham UNVR dibuka pada level 44775 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level yang sama. Untuk volume perdagangan siang ini saham sudah mencapai 12 ribu lot saham dan pergerakan saham bearish oleh net sell asing yang besar hingga Rp17 miliar lebih.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham UNVR perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic turun ke area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak turun juga menunjukkan rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham UNVR berikutnya pada kisaran support di posisi 43750 dan level resisten di 44775.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens