Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari Rabu (27/04) berhasil dihijaukan oleh aksi bargain hunting investor lokal, sedangkan investor asing banyak melakukan profit taking saham-saham yang laporan kinerja keuangan kuartalannya memburuk. Penguatan rupiah sepanjang hari belum berhasil memikat investor asing yang mencetak net sell sebesar Rp365 miliar.
Lihat: IHSG 27 April Berakhir Naik Terdorong Penguatan Rupiah
Perdagangan hari ketiga pekan ini, IHSG ditutup naik 0,66 persen pada 4845,66 dan indeks saham unggulan LQ45 juga ditutup naik 0,54% ke posisi 835.29. Reboundnya IHSG hari ini disupport oleh penguatan 8 sektor yang dipimpin oleh sektor consumer dan infrastructure.
Lihat: Denyut Sektoral IHSG : Ditopang Sektor Konsumer, Saham HMSP Naik Tertinggi
Selain sektor consumer dan infrastructure, sektor-sektor yang tinggikan IHSG hari ini datang dari sektor finance, sektor mining, sektor property, sektor trade, sektor manufacture dan agri. Adapun saham unggulan yang perkuat indeks 8 sektor tersebut yaitu saham GGRM, UNVR, KLBF, TLKM, EXCL, TBIG, BMRI, BBTN, INCO, ADRO dan AKRA. Sedangkan saham unggulan di 8 sektor tersebut yang berusaha tekan IHSG yaitu saham ICBP, INDF, BBNI, ANTM, WIKA, PTPP, ADHI dan AALI.
Dari 10 sektor yang diperdagangkan 2 sektor melemah dan gagal jatuhkan IHSG yang dipimpin oleh sektor industri dasar dan aneka industri.
Sektor aneka industri turun 4,37% setelah perdagangan sebelumnya menurun 0,6 persen, saham-saham yang jatuhkan sektor ini yaitu saham SMSM, ADMG dan ASII. Sedangkan saham yang berusaha perkuat sektor ini yaitu saham INDS, MASA, GJTL dan INDR.
Sektor industri dasar turun 0,14% setelah perdagangan sebelumnya menurun 1,7 persen, saham-saham yang tinggikan sektor ini yaitu saham KRAS, SMGR, SMCB dan TKIM.Sedangkan saham yang berusaha lemahkan sektor ini yaitu saham SMGR, KRAS, SMCB dan TKIM.
Dari semua saham yang berusaha menekan IHSG hari ini, tampak saham-saham Astra Group yang dominan alami pelemahan kuat. Sentimen yang melemahkan saham-saham tersebut yaitu kinerja keuangan ASII yang buruk.
Lihat: Investor Asing Jual Ratusan Miliar Saham ASII Karena Bisnis Menurun
Lens Hu/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang