Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Kamis siang (28/04). Penurunan harga timah tertekan kekuatiran pelemahan ekonomi Tiongkok.
Utang perusahaan Tiongkok yang meningkat tinggi sebagai salah satu masalah ekonomi terbesar di negara itu dan Dana Moneter Internasional mendukung rencana pemerintah untuk menangani peningkatan kredit macet tersebut.
Sebuah laporan yang ditulis oleh staf IMF James Daniel, José Garrido, dan Marina Moretti mendukung pemerintah Tiongkok fokus pada masalah tersebut. Namun, juga memperingatkan tentang risiko meningkatnya kepemilikan negara dari sektor korporasi dan menopang perusahaan yang tidak layak atau zombie dengan mengurangi biaya pinjaman mereka.
Lihat : IMF Peringatkan Tiongkok Untuk Risiko Utang Perusahaan Yang Tinggi
Saham sumber daya tetap lemah, dengan pemerintah Beijing memberlakukan pembatasan pada komoditas, memicu koreksi terus dalam bahan seperti bijih besi dan baja.
Bursa Shanghai pada perdagangan saham hari ini juga bergerak negatif, tertekan pelemahan mata uang Yuan yang merosot satu bulan terendah.
Pelemahan ekonomi Tiongkok memicu kekuatiran penurunan permintaan dari negara konsumen terbesar logam dasar tersebut.
Lihat : Harga Timah 27 April Turun Tertekan Profit Taking
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.200 dollar per ton, turun sebesar 200 dollar dari penutupan sebelumnya pada 17.400.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Harga akan menghadapi level support di posisi 17.000 dollar dan 16.800 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level resistance di 17.400 dollar dan 17.600 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang