Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (28/04), indeks Nikkei berakhir anjlok 624,44 poin, atau 3,61 persen, di 16,666.05. Pelemahan bursa Jepang terpicu penguatan Yen.
Lihat : Indeks Nikkei 28 April Bergerak Naik Terdukung Pelemahan Yen
Mata uang Yen melonjak sekitar 3 persen setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneternya yang stabil dan tidak mengeluarkan stimulus lebih lanjut.
Lihat : Keputusan BOJ Tidak Melanjutkan Pelonggaran Moneter Mengejutkan Pasar
Yen bergerak naik tajam, dengan pasangan dolar / yen turun 2,97 persen menjadi 108,14 pada 15:15 HK / SIN, dibandingkan dengan 111 tingkat itu diperdagangkan sebelum keputusan BOJ.
Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena biasanya mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Saham-saham eksportir utama Jepang ditutup anjlok, dengan saham Toyota ditutup 3,27 persen, saham Nissan turun 4,31 persen dan saham Honda turun 4,18 persen. .
Saham perbankan Jepang juga turun tajam, dengan saham Mitsubishi UFJ turun 5,95 persen, SMFG turun 6 persen dan saham Nomura jatuh 10,05 persen. Indeks Nikkei kelas berat Fast Retailing turun 5,79 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -60 poin atau -0,36% pada 16,440, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,500.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,930-15,440, dan kisaran Resistance 16,910-17,400.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
