Harga Emas naik pada akhir perdagangan Kamis setelah keputusan Bank of Japan menahan perluasan stimulus moneternya, yang mendorong penguatan yen terhadap dolar. Kenaikan juga terjadi setelah The Federal Reserve mengisyaratkan bahwa itu tidak terburu-buru untuk mengetatkan kebijakan moneter AS.
The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan terbaru FOMC pada Rabu dan tetap menjaga pintu terbuka untuk kenaikan pada bulan Juni, menunjukkan sedikit tanda untuk tidak terburu-buru dalam mengetatkan kebijakan di tengah perlambatan dalam perekonomian AS.
Lihat : The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tetap, Akankah Naik Bulan Juni?
Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah pada Kamis (28/04) tapi menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi dan harga lagi, memaksanya untuk mendorong kembali kerangka waktu untuk mencapai target inflasi 2%.
BOJ memutuskan melalui skor pemungutan suara 8-1 untuk terus meningkatkan basis moneter negara sebesar 80 triliun yen ($ 718.700.000.000) tahunan melalui pembelian obligasi pemerintah dan aset berisiko, seperti dana yang diperdagangkan di bursa.
Sedangkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga -0,1% pada skor 7-2, keputusan ini berlaku untuk pengadaan beberapa kelebihan cadangan di bank melalui lembaga keuangan.
Lihat : Keputusan BOJ Tidak Melanjutkan Pelonggaran Moneter Mengejutkan Pasar
Harga emas spot naik 1,7 persen pada $ 1,266.70 per ons, sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni naik $ 18,20 per ons pada $ 1,268.60.
Mata uang AS berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah Bank of Japan menentang ekspektasi pasar untuk stimulus moneter lebih lanjut, yang meningkatkan yen. Anjloknya 3 persen pasangan dolar AS / yen adalah penurunan harian terbesar sejak Agustus 2015.
Lihat : Harga Emas Naik Setelah The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tetap
Pelemahan dollar AS juga terpicu melambatnya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama 2016. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama berada pada kecepatan yang paling lambat dalam dua tahun karena lemahnya pengeluaran konsumen dan kekuatan dolar yang terus melemahkan ekspor, namun pertumbuhan diimbangi oleh kenaikan pasar tenaga kerja.
Produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 0,5 persen, terendah sejak kuartal pertama 2014, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada perkiraan awal PDB pada hari Kamis (28/04). Pertumbuhan juga ditahan oleh upaya peningkatan bisnis untuk mengurangi barang dagangan yang berlebihan.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi AS Q1-2016 Melambat, Terlemah Dalam Dua Tahun
Emas telah rally 17 persen tahun ini karena ekspektasi bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini karena risiko ekonomi global. Bank sentral AS menaikkan suku pada bulan Desember untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Setelah tiga tahun berturut-turut dari kerugian, analis akhirnya siap untuk mengatakan harga emas telah menemukan jalannya, dengan kenaikan harga terlihat tahun ini dan tahun depan karena kekhawatiran atas laju pengetatat kebijakan moneter AS memudar.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak berjangka naik 1,83 persen pada $ 17,60 per ons, harga platinum berjangka naik 2,8 persen pada $ 1,053.70 per ons dan harga paladium berjangka naik 2,52 persen pada $ 624 per ounce.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga emas diperkirakan melanjutkan penguatan dengan potensi pelemahan dollar AS. Harga emas diperkirakan akan berada dalam kisaran Resistance $ 1,269.00-$ 1,271.00. Jika harga turun akan menembus kisaran Support 1,265.00-$ 1,263.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang