Harga kakao berjangka ICE Futures turun pada akhir sesi perdagangan Jumat dini hari (29/04). Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami pelemahan mengabaikan pelemahan dollar AS.
Indeks Dollar AS turun -0,65% terhadap sekeranjang mata uang setelah BOJ menahan perluasan kebijakan moneternya, juga setelah The Fed AS mempertahankan suku bunga tetap.
Namun pelemahan dollar AS belum dapat mengangkat harga kakao. Harga kakao juga gagal memperoleh dukungan miskinnya tanaman pertengahan di Afrika Barat. Namun pelemahan kakao tertekan karena masih melemahnya permintaan.
Dealer mengatakan produksi tanaman kakao telah memiliki musim kemarau dan yang akan mengurangi pasokan dari tanaman pertengahan, tetapi akan turun dengan permintaan yang miskin.
Lihat : Harga Kakao ICE Turun Tertekan Pelemahan Permintaan
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -8 dollar atau -0,25 persen pada posisi 3.182 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas dengan kekuatiran hambatan produksi kakao dan pelemahan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 3.230 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus, maka level selanjutnya adalah 3.280 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan ada pada 3.130 dollar dan 3.080 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang